Wednesday, April 30, 2014

Latihan Soal Kelas X Semester Genap

Kompetensi Dasar : mengoperasikan software pengolah kata dan mengoperasikan software pengolah angka
materi : Ms. Word 2007 dan Ms. Excel 2007

Tuesday, April 29, 2014

Latihan Soal Kelas XI













Ms. Powerpoint 2007 Part 1

Melakukan Format Terhadap Slide dan Teks

SIKLUS KARBON

Siklus karbon adalah proses pemanfaatan CO2 diudara untuk keperluan fotosintesis tumbuhan dan pembentukan CO2 kembali sebagai hasil dari proses respirasi makhluk hidup. CO2 atau karbondiokasida merupakangabungan dari satu molekul karbon dan 2 molekul oksigen. CO2 merupakan gas penyusun atmosfer yang ditemukan dalam jumlah sedikit yaitu sekitar 0,03%. Kadar CO2 di atmosfer berbanding terbalik dengan banyaknya tumbuhan hijau yang ada di sekitarnya. Hal ini disebabkan karena CO2 merupakan komponen utama dalam proses fotosintesi tumbuhan.
Karbon Di Atmosfer
Bagian terbesar dari karbon yang berada di atmosfer Bumi adalah gas karbon dioksida (CO2). Meskipun jumlah gas ini merupakan bagian yang sangat kecil dari seluruh gas yang ada di atmosfer, namun ia memiliki peran yang penting dalam menyokong kehidupan. Gas-gas lain yang mengandung karbon di atmosfer adalah metan dan kloroflorokarbon atau CFC (CFC ini merupakan gas artifisial atau buatan). Gas-gas tersebut adalah gas rumah kaca yang konsentrasinya di atmosfer telah bertambah dalam dekade terakhir ini, dan berperan dalam pemanasan global.
Karbon diambil dari atmosfer dengan berbagai cara:
1.      Ketika matahari bersinar, tumbuhan melakukan fotosintesa untuk mengubah karbon dioksida menjadi karbohidrat, dan melepaskan oksigen ke atmosfer. Proses ini akan lebih banyak menyerap karbon pada hutan dengan tumbuhan yang baru saja tumbuh atau hutan yang sedang mengalami pertumbuhan yang cepat.
2.      Pada permukaan laut ke arah kutub, air laut menjadi lebih dingin dan CO2 akan lebih mudah larut. Selanjutnya CO2 yang larut tersebut akan terbawa oleh sirkulasi termohalin yang membawa massa air di permukaan yang lebih berat ke kedalaman laut atau interior laut.
3.      Di laut bagian atas (upper ocean), pada daerah dengan produktivitas yang tinggi, organisme membentuk jaringan yang mengandung karbon, beberapa organisme juga membentuk cangkang karbonat dan bagian-bagian tubuh lainnya yang keras. Proses ini akan menyebabkan aliran karbon ke bawah.
4.      Pelapukan batuan silikat. Tidak seperti dua proses sebelumnya, proses ini tidak memindahkan karbon ke dalam reservoir yang siap untuk kembali ke atmosfer. Pelapukan batuan karbonat tidak memiliki efek netto terhadap CO2 atmosferik karena ion bikarbonat yang terbentuk terbawa ke laut dimana selanjutnya dipakai untuk membuat karbonat laut dengan reaksi yang sebaliknya (reverse reaction).
Karbon dapat kembali ke atmosfer dengan berbagai cara pula, yaitu:
1.       Melalui pernapasan (respirasi) oleh tumbuhan dan binatang. Hal ini merupakan reaksi eksotermik dan termasuk juga di dalamnya penguraian glukosa (atau molekul organik lainnya) menjadi karbon dioksida dan air.
2.       Melalui pembusukan binatang dan tumbuhan. Fungi atau jamur dan bakteri mengurai senyawa karbon pada binatang dan tumbuhan yang mati dan mengubah karbon menjadi karbon dioksida jika tersedia oksigen, atau menjadi metana jika tidak tersedia oksigen.
3.       Melalui pembakaran material organik yang mengoksidasi karbon yang terkandung menghasilkan karbon dioksida (juga yang lainnya seperti asap). Pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara, produk dari industri perminyakan (petroleum), dan gas alam akan melepaskan karbon yang sudah tersimpan selama jutaan tahun di dalam geosfer. Hal inilah yang merupakan penyebab utama naiknya jumlah karbon dioksida di atmosfer.
4.       Produksi semen. Salah satu komponennya, yaitu kapur atau gamping atau kalsium oksida, dihasilkan dengan cara memanaskan batu kapur atau batu gamping yang akan menghasilkan juga karbon dioksida dalam jumlah yang banyak.
5.       Di permukaan laut dimana air menjadi lebih hangat, karbon dioksida terlarut dilepas kembali ke atmosfer.
6.       Erupsi vulkanik atau ledakan gunung berapi akan melepaskan gas ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk uap air, karbon dioksida, dan belerang. Jumlah karbon dioksida yang dilepas ke atmosfer secara kasar hampir sama dengan jumlah karbon dioksida yang hilang dari atmosfer akibat pelapukan silikat; Kedua proses kimia ini yang saling berkebalikan ini akan memberikan hasil penjumlahan yang sama dengan nol dan tidak berpengaruh terhadap jumlah karbon dioksida di atmosfer dalam skala waktu yang kurang dari 100.000 tahun.
Karbon Di Biosfer
Sekitar 1900 gigaton karbon ada di dalam biosfer. Karbon adalah bagian yang penting dalam kehidupan di Bumi. Ia memiliki peran yang penting dalam struktur, biokimia, dan nutrisi pada semua sel makhluk hidup. Dan kehidupan memiliki peranan yang penting dalam siklus karbon:
1.       Autotroph adalah organisme yang menghasilkan senyawa organiknya sendiri dengan menggunakan karbon dioksida yang berasal dari udara dan air di sekitar tempat mereka hidup. Untuk menghasilkan senyawa organik tersebut mereka membutuhkan sumber energi dari luar. Hampir sebagian besar autotroph menggunakan radiasi matahari untuk memenuhi kebutuhan energi tersebut, dan proses produksi ini disebut sebagai fotosintesis. Sebagian kecil autotroph memanfaatkan sumber energi kimia, dan disebut kemosintesis. Autotroph yang terpenting dalam siklus karbon adalah pohon-pohonan di hutan dan daratan dan fitoplankton di laut. Fotosintesis memiliki reaksi 6CO2 + 6H2O → C6H12O6 + 6O2
2.       Karbon dipindahkan di dalam biosfer sebagai makanan heterotrop pada organisme lain atau bagiannya (seperti buah-buahan). Termasuk di dalamnya pemanfaatan material organik yang mati oleh jamur dan bakteri untuk fermentasi atau penguraian.
3.       Sebagian besar karbon meninggalkan biosfer melalui pernapasan atau respirasi. Ketika tersedia oksigen, respirasi aerobik terjadi, yang melepaskan karbon dioksida ke udara atau air di sekitarnya dengan reaksi C6H12O6 + 6O2 → 6CO2 + 6H2O. Pada keadaan tanpa oksigen, respirasi anaerobik lah yang terjadi, yang melepaskan metan ke lingkungan sekitarnya yang akhirnya berpindah ke atmosfer atau hidrosfer.
4.       Pembakaran biomassa (seperti kebakaran hutan, kayu yang digunakan untuk tungku penghangat atau kayu bakar.) dapat juga memindahkan karbon ke atmosfer dalam jumlah yang banyak.
5.       Karbon juga dapat berpindah dari bisofer ketika bahan organik yang mati menyatu dengan geosfer (seperti gambut). Cangkang binatang dari kalsium karbonat yang menjadi batu gamping melalui proses sedimentasi.
Penyimpanan karbon di biosfer dipengaruhi oleh sejumlah proses dalam skala waktu yang berbeda: sementara produktivitas primer netto mengikuti siklus harian dan musiman, karbon dapat disimpan hingga beberapa ratus tahun dalam pohon dan hingga ribuan tahun dalam tanah. Perubahan jangka panjang pada kolam karbon akan secara langsung memengaruhi pemanasan global.
Karbon Di Laut
Laut mengandung sekitar 36.000 gigaton karbon, dimana sebagian besar dalam bentuk ion bikarbonat. Pertukaran karbon ini menjadi penting dalam mengontrol pH di laut dan juga dapat berubah sebagai sumber (source) atau lubuk (sink) karbon. Karbon siap untuk saling dipertukarkan antara atmosfer dan lautan. Pada daerah upwelling, karbon dilepaskan ke atmosfer. Sebaliknya, pada daerah downwelling karbon (CO2) berpindah dari atmosfer ke lautan. Pada saat CO2 memasuki lautan, asam karbonat terbentuk:
CO2 + H2 H2CO3
Reaksi ini memiliki sifat dua arah, mencapai sebuah kesetimbangan kimia. Reaksi lainnya yang penting dalam mengontrol nilai pH lautan adalah pelepasan ion hidrogen dan bikarbonat. Reaksi ini mengontrol perubahan yang besar pada pH:
H2CO3  H+ + HCO3
Model Siklus Karbon
Siklus karbon diawali dengan pembentukan karbon (CO2) diudara. CO2 dapat terbentuk karena 2 hal, aktivitas organisme dan aktivitas alam. Aktivitas organisme termasuk respirasi, dekomposisi makhluk hidup yang mati, pembakaran batubara, dan asap pabrik. Aktivitas alam meliputi erupsi vulkanik. Semua aktivitas diatas merupakan sumber CO2 di alam ini. Terlalu banyak CO2 di udara akan menyebabkan efek rumah kaca.
CO2 di udara kemudian dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis. Hasil akhir proses fotosintesis adalah amilum dan Oksigen. Oksigen yang dihasilkan kemudian digunakan oleh manusia dan hewan untuk bernafas. Proses pernafasan manusia dan hewan menghasilkan H2O dan CO2. CO2 tersebut kemudian dimanfaatkan oleh tumbuhan lagi.
Dalam ekosistem air, pertukaran CO2 di air dengan di atmosfer berjalan secara tidak langsung. Karbon dioksida berikatan dengan air membentuk asam karbonat yang akan terurai menjadi ion bikarbonat. Bikarbonat adalah sumber karbon bagi alga yang memproduksi makanan untuk diri mereka sendiri dan organisme heterotrof lain. Begitu pula sebaliknya, saat organisme air berespirasi, CO2 yang mereka keluarkan menjadi bikarbonat.
Proses timbal balik fotosintesis dan respirasi makhluk hidup merupakan sumber utama karbondiokasida. Tinggi rendahnya kadar CO2 dan O2 diatsmosfer secara berkala disebabkan oleh penurunan aktivitas Fotosintetik. Semakin banyak populasi manusia dan hewan, maka kadar karbon dalam udara semakin meningkat. Untuk menjada keseimbangan kadar karbon dan oksigen maka harus diimbangi dengan penanaman tumbuh-tumbuhan sebagai penghasil oksigen.



Gambar 1. Siklus Karbon

Contoh PROPOSAL KEWIRAUSAHAAN

A.      Judul Proposal
Pemanfaatan Lidah Buaya Sebagai Aneka Minuman

B.       Latar Belakang
Dewasa ini, cuaca di Bali khususnya di Kota Singaraja terkadang tidak menentu. Siang yang panas dan malam yang dingin terkadang mengganggu ketahanan tubuh yang dapat menyebabkan kita sakit. Cuaca siang hari yang sangat panas membuat tubuh cepat berkeringat walaupun hanya melakukan kerja yang ringan. Hal ini menyebabkan tubuh cepat kehilangan banyak ion dan cepat haus. Untuk itu diperlukan minuman yang selain menyegarkan dan membantu menghilangkan haus juga dapat membantu meningkatkan daya tahun tubuh terhadap penyakit.
Di Kota Singaraja sendiri banyak ditemukan aneka jenis minuman yang terbuat dari bahan alami dengan harga yang terjangkau. Salah satunya adalah minuman yang terbuat dari buah kelapa. Namun, buah kelapa terkadang sulit didapatkan mengingat pohon kelapa hanya berbuah pada saat musim tertentu saja. Sebagai daerah tropis, di Kota Singaraja tidak hanya cocok ditanami pohon kelapa tetapi juga tanaman lidah buaya atau tanaman dengan nama latin Aloe vera. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, pemanfaatan tanaman lidah buaya berkembang sebagai bahan baku industri farmasi dan kosmetika, serta sebagai bahan makanan dan minuman kesehatan.
Secara umum, lidah buaya merupakan satu dari 10 jenis tanaman terlaris di dunia yang mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai tanaman obat dan bahan baku industri. Berdasarkan hasil penelitian, tanaman ini kaya akan kandungan zat-zat seperti enzim,asam amino, mineral, vitamin, polisakarida dan komponen lain yang sangat bermanfaat bagi kesehatan. Selain itu, menurut Wahyono E dan Kusnandar (2002), lidah buaya berkhasiat sebagai anti inflamasi, anti jamur, anti bakteri dan membantu proses regenerasi sel. Di samping menurunkan kadar gula dalam darah bagi penderita diabetes, mengontrol tekanan darah, menstimulasi kekebalan tubuh terhadap serangan penyakit kanker, serta dapat digunakan sebagai nutrisi pendukung penyakit kanker, penderita HIV/AIDS. Di negara-negara Amerika, Australia, dan Eropa, saat ini lidah buaya juga telah dimanfaatkan sebagai bahan baku industri makanan dan minuman kesehatan.
Berdasarkan uraian di atas, dalam proposal ini akan diajukan pemanfaatan liday buaya sebagai aneka minuman yang menyegarkan dan tentunya menyehatkan.

C.      Tujuan
1.    Untuk memanfaatkan lidah buaya sebagai minuman kesehatan dan menyegarkan
2.    Untuk menambah nilai jual lidah buaya dengan memanfaatkan sebagai minuman olahan

D.      Manfaat
1.      Dapat mengolah lidah buaya menjadi minuman olahan yang bermanfaat bagi kesehatan
2.      Dapat membantu meningkatkan nilai jual tanaman lidah buaya

E.       Alat dan Bahan
1.      Alat Untuk Membuat Minuman dari Lidah Buaya
a.       Pisau
b.      Blender
c.       Wadah dengan tutup kedap udara
d.      Gelas
2.      Bahan-Bahan Membuat Jus Lidah Buaya
a.    Lidah Buaya
b.    Jeruk
3.      Bahan-bahan Membuat Es Lidah Buaya
a.    Lidah Buaya
b.    Daun Pandan
c.    Sirup dengan aneka rasa
  
F.       Prosedur Kerja Pembuatan
Dalam proposal ini akan dibuat aneka minuman olahan yang terbuat dari lidah buaya. Adapun prosedur atau langkah-langkah pembuatan minuman lidah buaya adalah sebagai berikut:
1.      Jus Lidah Buaya
a.    Potong beberapa lembar daun lidah buaya yang cukup tua langsung dari tanaman.
b.    Kupas sisi daun lidah buaya yang berduri dengan menggunakan pisau kupas, lalu cuci daun lidah buaya dengan air matang.
c.    Belah daun lidah buaya menjadi dua. Keruk gel (“daging”) lidah buaya dengan menggunakan sendok. (Catatan: Jika anda kurang nyaman dengan cara ini, anda dapat mengupas keseluruhan kulit dan memotong kecil-kecil “daging” lidah buaya).
d.   Masukkan gel lidah buaya ke dalam blender, tambahkan air perasan buah jeruk secukupnya. Blender bahan-bahan ini selama 2 menit. (Catatan: Gel lidah buaya tanpa kulit tidak tahan lama karena akan teroksidasi oleh udara. Air jeruk berguna untuk menstabilkan gel lidah buaya supaya tahan lama dan untuk memberikan cita rasa).
e.    Tuang jus lidah buaya buatan anda ke dalam wadah dengan tutup kedap udara. Diamkan di dalam lemari es minimal 2 jam.
2.      Minuman Segar Lidah Buaya
a.       Cuci bersih lidah buaya. Lepaskan kulit lidah buaya, ambil dagingnya. Lalu, potong sesuai selera.
b.      Cuci hingga bersih (tidak berlendir) dan tiriskan.
c.       Untuk menghilangkan bau lidah buaya yang tak sedap dan mengecilkan pori-pori lidah buaya agar tidak hancur, ambil daun pandan dan masak bersama air. Setelah masak, angkat dan diamkan sekitar 2 menit. Masukkan potongan lidah buaya dan aduk hingga merata.
d.      Diamkan selama 5 menit. Lalu, tiriskan dan pisahkan air daun pandan dan lidah buaya. Masukkan dalam toples berbeda. Simpan dalam lemari es.
e.       Buat 8 gelas minuman sirup sesuai selera, masukkan potongan lidah buaya. Biarkan 1-2 jam hingga sirup meresap ke dalam daging lidah buaya. Sajikan lidah buaya dengan es batu.

G.      Anggota Kelompok serta Pembagian Tugas (Manajemen Kerja)
1.      Ketua                              : Agus Utama Yasa
2.      Bendahara                       : Eka Dianti Ningsih
3.      Pemasaran                       : Andre Dwi Aryadi
4.      Produksi                          : Naurin Alfiana dan Ardi Liana
5.      Pembelian Bahan            : Indri Rosediana

H.      Rencana Rincian Biaya
Adapun rincian biaya yang diperlukan untuk membuat aneka minuman dengan bahan dasar lidah buaya adalah sebagai berikut.
No
Bahan/Alat yang Dibeli
Jumlah
Harga (Rp.)
1
Pisau
1 Buah
Rp.  10.000
2
Blender
1 Buah
Rp. 100.000
3
Wadah Kedap Udara
3 Buah
Rp.  15.000
4
Lidah Buaya
1 Kg
Rp.  20.000
5
Jeruk
½ kg
Rp.  10.000
6
Sirup Pandan dan Strobery
@1 botol
Rp.  40.000
Total
Rp. 185.000

Analisis Keuntungan pemasaran:
Dalam 1 helai dapat digunakan untuk membuat jus dengan 8 porsi. Jika dalam 1 Kg lidah buaya terdapat 10 helai lidah buaya dan hanya digunakan 5 helai saja untuk membuat jus, maka dapat digunakan untuk membuat 40 porsi jus.
Harga 1 porsi Jus adalah Rp. 5.000 maka akan didapatkan:
= 40 porsi x Rp. 3.000
= Rp.120.000
Sementara itu, 4 helai lainnya akan digunakan untuk membuat es lidah buaya. Dalam 1 helai lidah buaya bisa digunakan untuk membuat 8 porsi es. Jadi dalam 4 helai dapat digunakan untuk membuat 40 porsi es lidah buaya. Jika harga per porsi adalah Rp. 3.000, maka:
= 40 porsi x Rp. 3.000
= Rp. 120.000
Berdasarkan perhitungan di atas, dalam 1 kg lidah buaya akan mampu menjual es dan jus lidah buaya dengan harga kira-kira = Rp. 192.000. dengan demikian keuntungan di awal adalah:
=Rp. 240.000 – 185.000

=Rp. 55.000