Friday, May 9, 2014

Bagian BAB V pada Skripsi

BAB V
PENUTUP

5.1  Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian serta pembahasan yang telah diuraikan maka dapat diambil beberapa kesimpulan berikut ini.
  1. Kualitas arang aktif yang terbuat dari limbah bambu tali yang diaktivasi secara fisika (variasi suhu dan waktu aktivasi) secara umum sudah sangat bagus karena sudah memenuhi SNI No. 06-3730-95. Kualitas terbaik dihasilkan oleh arang aktif yang diaktivasi pada suhu 950oC selama 1 jam sedangkan kualitas terendah dihasilkan dari aktivasi pada suhu 950oC selama 3 jam. Jika dibadingkan dengan arang aktif yang diaktivasi secara kimia dengan larutan Ca(OH)2 baik yang dibuat dari batu kapur maupun dengan Ca(OH)­2 proanalis, arang aktif yang dihasilkan dari aktivasi fisika memiliki kualitas yang lebih bagus.
  2. Kualitas arang aktif yang terbuat dari limbah bambu tali yang diaktivasi secara kimia dengan larutan Ca(OH)2 baik yang terbuat dari batu kapur maupun dari bahan proanalis yang terdapat di laboratorium belum memiliki kualitas yang bagus. Kadar abu dan daya serap terhadap iodium yang dihasilkan belum memenuhi persyaratan SNI 06-3730-95. Namun secara umum, aktivator larutan Ca(OH)2 yang dibuat dari batu kapur menghasilkan kualitas yang lebih bagus dibandingkan dengan aktivator Ca(OH)2 yang dibuat dari bahan proanalis yang diperoleh di laboratorium.

5.2  Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, adapun saran-saran yang diajukan adalah sebagai berikut:
  1. Pada penelitian ini hanya terbatas pada pembuatan arang dengan suhu karbonisasi 800oC, untuk itu diharapkan dilakukan penelitian serupa dengan variasi suhu karbonisasi yang lainnya serta variasi bahan baku arang seperti limbah bambu jenis lain.
  2. Pada penelitiam ini hanya terbatas pada pengujian kualitas arang aktif yang dihasilkan (penelitian tahap awal), sementara itu aplikasi penerapan sebagai adsorben belum dilakukan. Untuk itu, bagi mahasiswa lain yang ingin mengembangkan penelitian ini diharapkan untuk melakukan penelitian (pengujian) lebih lanjut mengenai penggunaan arang akif yang dihasilkan sebagai adsorben.
  3. Penelitian ini hanya terbatas pada penggunaan secara langsung batu kapur alam sebagai aktivator arang, sedangkan kandungan kimia batu kapur alam yang diambil di Desa Sumberkima, Kecematan Grogak belum dilakukan. Untuk itu, perlu adanya penelitian lanjutan guna mengetahui kandungan kimia pada batu kapur alam yang digunakan. Sehingga dapat diketahui mineral pada batu kapur yang berperan pada aktivasi sehinggi kualitas arang aktif yang dihasilkan lebih bagus.

No comments:

Post a Comment